SuaraRiau.co -STOCKHOLM, Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengatakan pada hari Senin (28/6/2021) bahwa dia telah menyerahkan pemberitahuan pengunduran dirinya, memberikan tugas kepada ketua parlemen untuk menemukan perdana menteri baru setelah pemimpin Sosial Demokrat itu kehilangan mosi tidak percaya pekan lalu.

Lofven kehilangan mosi tidak percaya di parlemen pada 21 Juni setelah Partai Kiri menarik dukungannya, memicu pembicaraan konflik, ketika kiri-tengah dan kanan-tengah mencoba memberikan dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan.

Dia memiliki waktu hingga tengah malam ini untuk menemukan dukungan baru di parlemen, memungkinkan dia untuk menyerahkan tugas menemukan pemerintahan baru kepada pembicara dengan harapan akan diangkat kembali, atau untuk mengadakan pemilihan cepat.

Lofven, mantan bos serikat pekerja dan tukang las, telah memimpin koalisi minoritas yang rapuh dengan Partai Hijau sejak 2018, mengandalkan dukungan dari dua partai kecil kanan-tengah dan Partai Kiri untuk tetap berkuasa.

Blok kiri-tengah dan kanan-tengah sekarang seimbang di parlemen dan jajak pendapat menunjukkan pemilihan umum mungkin tidak mengubah gambaran.

Lofven butuh empat bulan untuk membentuk pemerintahan setelah pemilu 2018 yang tidak meyakinkan.***