Riau

Sektor Pertanian Jadi Prioritas Saat pandemi COVID-19

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-06-22 07:42:55 WIB
(Foto: Ist)

SuaraRiau.co -  Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution mengatakan bahwa dalam pembangunan jangka menengah provinsi Riau, menempatkan sektor pertanian menjadi prioritas dan menjadi sangat penting pada saat pandemi COVID-19.

Hal tersebut disampaikan Wagubri di Desa Agrowisata Kecamatan Rumbai Barat Pekanbaru, Senin 21 Juni 2021.

"Beberapa waktu yang lalu kami telah mengajak masyarakat dan beberapa pemerintah daerah setempat untuk melakukan gerakan penyediaan pangan daerah dengan memanfaatkan lahan tidur, tumpangsari, replanting perkebunan, penggunaan perkarangan perkantoran dan rumah serta peningkatan dan perluasan areal tanam baru," ucapnya.

Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkanp pendapatan dan kesejahteraan petani, menjaga ketersediaan ketahanan pangan bagi masyarakat serta stabilisasi harga pangan akibat dampak pandemi COVID-19. Karena itu ditegaskan kembali, masa pandemi COVID-19 ini pertanian tidak boleh berhenti dan harus terus bergerak dalam upaya memproduksi pangan.

Ia juga menyampaikan, produksi jagung di Riau pada tahun 2020 mencapai 39.714 ton dengan produktivitas rata-rata 4,58 ton per hektar tahun ini akan ditingkatkan lagi produksinya dengan peningkatan luas tanam menjadi lebih kurang 14.800 hektar periode Oktober 2020 sampai dengan September 2021 melalui berbagai upaya balik melalui program pemerintah maupun koperasi ataupun swadaya petani .

Pemerintah provinsi Riau sebagai perwakilan pemerintah pusat senantiasa memfasilitasi upaya peningkatan luas tanam tanaman pangan dan percepatan transformasi kelembagaan petani. Kelompok tani dan Gapoktan yang ada di provinsi Riau untuk menjalin pola kemitraan dengan badan usaha milik desa, dan badan usaha milik daerah dalam rangka mendukung agenda pembangunan pertanian nasional yaitu untuk memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan.

Strategi pembangunan pertanian di Provinsi Riau juga telah mengarahkan pendekatan pengembangan tanaman pangan khususnya adalah melalui pengembangan kawasan kedalam suatu sistem usaha tani terpadu yang terintegrasi dari subsistem hulu Onfarm Hilir pengolahan dan pemasaran serta penunjang konsep koperasi petani memerlukan terobosan dalam mengubah pola pikir petani menjadi pelaku bisnis pertanian sehingga perlu dilakukan penguatan kapasitas baik aspek usaha tani maupun aspek manajerial.

"Kami senantiasa melakukan sinergi program dan kegiatan dipemerintah pusat mulai penguatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian, reputalisasi pembenihan, pengembangan pupuk organik, optimalisasi lahan, perbaikan jaringan irigasi, pembangunan sarana air, mekanisasi pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian serta bantuan akses pembiayaan dan asuransi petani sehingga menjadi modal dalam menumbuhkan dan mengembangkan korporasi petani," tutur Wagubri. 

Pihaknya juga berharap, pengembangan korporasi petani melalui penguatan kelembagaan ekonomi petani yang berbadan hukum mampu menciptakan unit usaha bisnis pertanian secara mandiri maupun bermitra dengan badan usaha lainnya dapat meningkatkan produksi dan produktivitas nilai tambah dan nilai saing yang pada akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan petani.

"Menutup sambutan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Menteri Pertanian serta jajarannya, Walikota Pekanbaru serta jajarannya, Kapolda Riau dengan program jaga kampung untuk ketahanan pangan dan khusunya yang kami banggakan KUD Tani Berkah Sejahtera atas perannya dengan para petani yang tergabung dalam KTNA untuk terus melakukan peningkatan produksi jagung melalui pengembangan luas tanam serta semua pihak yang menjadi garda terdepan dalam penyediaan pangan daerah dan semoga upaya kita bersama ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan terwujudnya Ketahanan Pangan Provinsi Riau," tutupnya.(mcr/src)

Penulis : Suarariau.co
Editor : Dara Fitria
Kategori : Riau