Teknologi

NASA Mengirim Cumi-cumi dari Hawaii ke Luar Angkasa Untuk Penelitian

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-06-22 13:52:13 WIB
Seekor cumi-cumi diperlihatkan di laboratorium di Honolulu pada 11 Juni 2021. Lusinan bayi cumi-cumi dari Hawaii berada di luar angkasa untuk dipelajari. Bayi cumi-cumi bobtail Hawaii dibesarkan di Laboratorium Kewalo Kewalo Universitas Hawaii dan di

SuaraRiau.co -Puluhan bayi cumi-cumi dari Hawaii berada di luar angkasa untuk dipelajari.
Bayi cumi-cumi bobtail Hawaii dibesarkan di Laboratorium Kewalo Kewalo Universitas Hawaii dan dikirimkan ke luar angkasa awal bulan ini dalam misi pasokan SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Peneliti Jamie Foster, yang menyelesaikan gelar doktornya di University of Hawaii, sedang mempelajari bagaimana penerbangan luar angkasa mempengaruhi cumi-cumi dengan harapan dapat meningkatkan kesehatan manusia selama misi luar angkasa yang panjang, Honolulu Star-Advertiser melaporkan Senin.

Cumi-cumi memiliki hubungan simbiosis dengan bakteri alami yang membantu mengatur bioluminesensi mereka.

Ketika astronot berada dalam gravitasi rendah, hubungan tubuh mereka dengan mikroba berubah, kata profesor Universitas Hawaii Margaret McFall-Ngai, yang dipelajari Foster pada 1990-an.

“Kami telah menemukan bahwa simbiosis manusia dengan mikrobanya terganggu dalam gayaberat mikro, dan Jamie telah menunjukkan hal itu pada cumi-cumi,” kata McFall-Ngai. “Dan, karena ini adalah sistem yang sederhana, dia bisa mengetahui apa yang salah," ujarnya.

Foster sekarang menjadi profesor Florida dan peneliti utama untuk program NASA yang meneliti bagaimana gayaberat mikro mempengaruhi interaksi antara hewan dan mikroba.

“Ketika astronot menghabiskan lebih banyak waktu di luar angkasa, sistem kekebalan mereka menjadi apa yang disebut disregulasi. Itu tidak berfungsi dengan baik, ”kata Foster. “Sistem kekebalan mereka tidak mengenali bakteri dengan mudah. Mereka terkadang sakit.”

Foster mengatakan memahami apa yang terjadi pada cumi-cumi di luar angkasa dapat membantu memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi astronot.

“Ada aspek sistem kekebalan yang tidak bekerja dengan baik di bawah penerbangan luar angkasa jangka panjang,” katanya. “Jika manusia ingin menghabiskan waktu di bulan atau Mars, kita harus menyelesaikan masalah kesehatan agar mereka bisa sampai di sana dengan aman," ujarnya.

Laboratorium Kewalo Marine membiakkan cumi-cumi untuk proyek penelitian di seluruh dunia. Hewan-hewan kecil ini berlimpah di perairan Hawaii dan panjangnya sekitar 3 inci (7,6 cm) seperti orang dewasa.

Cumi-cumi akan kembali ke Bumi pada bulan Juli.****

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Teknologi