Ekonomi & Bisnis

Cina Menutup "Penambangan" Bitcoin di Provinsi Sichuan

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-06-22 13:39:34 WIB
ilustrasi.(int)

SuaraRiau.co -Cina telah memperluas tindakan kerasnya terhadap cryptocurrency dan memberi tahu bank dan platform pembayaran untuk berhenti mendukung transaksi mata uang digital. Diikuti dengani perintah pada hari Jumat lalu, untuk menutup operasi penambangan Bitcoin di Provinsi Sichuan.

Harga Bitcoin merosot lebih dari 10% pada hari Senin tetapi stabil di perdagangan Asia pada hari Selasa.

Nilai cryptocurrency telah turun sekitar 50% sejak mencapai rekor tertinggi di atas $63.000 pada bulan April.

Pada hari Senin, bank sentral China, People's Bank of China (PBOC), mengatakan baru-baru ini memanggil beberapa bank besar dan perusahaan pembayaran untuk meminta mereka mengambil tindakan lebih keras atas perdagangan cryptocurrency.

Bank diberitahu untuk tidak menyediakan produk atau layanan seperti perdagangan, kliring dan penyelesaian untuk transaksi mata uang kripto, kata PBOC dalam sebuah pernyataan .

Pemberi pinjaman terbesar ketiga di Cina berdasarkan aset, Bank Pertanian Cina, mengatakan pihaknya mengikuti panduan PBOC dan akan melakukan uji tuntas pada klien untuk membasmi kegiatan ilegal yang melibatkan penambangan dan transaksi cryptocurrency.

Bank Tabungan Pos Cina juga mengatakan tidak akan memfasilitasi transaksi cryptocurrency apa pun.

Platform pembayaran seluler dan online Cina Alipay, yang dimiliki oleh raksasa teknologi keuangan Ant Group, mengatakan akan menyiapkan sistem pemantauan untuk mendeteksi transaksi cryptocurrency ilegal.

Langkah terbaru datang setelah pihak berwenang di provinsi barat daya Sichuan pada hari Jumat memerintahkan operasi penambangan Bitcoin untuk ditutup.

Cina menyumbang sekitar 65% dari produksi Bitcoin global tahun lalu, dengan peringkat Sichuan sebagai produsen terbesar kedua, menurut penelitian oleh University of Cambridge.

Bulan lalu kabinet Cina, Dewan Negara, mengatakan akan menindak penambangan dan perdagangan cryptocurrency sebagai bagian dari kampanye untuk mengendalikan risiko keuangan.

Beberapa analis telah memperingatkan potensi penurunan lebih lanjut dalam harga Bitcoin karena fenomena grafik harga yang dikenal sebagai "death cross", yang terjadi ketika garis tren rata-rata jangka pendek melintasi di bawah garis tren rata-rata jangka panjang.

Cryptocurrency lainnya juga turun karena investor khawatir tentang regulasi mata uang digital yang lebih ketat di seluruh dunia.

Secara terpisah, rumah lelang Sotheby's mengatakan bahwa berlian langka berbentuk buah pir yang diperkirakan akan terjual sebanyak $15 juta dapat dibeli di lelang bulan depan menggunakan cryptocurrency.

Ini adalah pertama kalinya berlian sebesar itu ditawarkan dalam penjualan publik dengan cryptocurrency.****

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Ekonomi & Bisnis