Health

Vaksin Covid-19 dan Kartu Vaksin Palsu Dijual di Situs Gelap

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-03-23 15:40:44 WIB
ilustrasi. (int)

SuaraRiau.co -Laporan yang dirilis Selasa (23/3/2021), kartu vaksin palsu dan apa yang disebut sebagai vaksin Covid-19 sekarang dijual di web gelap.

Menurut CNN, peneliti keamanan di perusahaan keamanan siber Check Point Software mengatakan mereka telah menemukan daftar vaksin Covid-19 dari berbagai merek, seperti AstraZeneca dan Johnson & Johnson, hingga $ 1.000 per dosis, serta setidaknya 20 sertifikat vaksin masing-masing seharga $ 200.


Web gelap adalah bagian dari internet yang tidak terdeteksi oleh mesin pencari di mana penjahat dunia maya sering menjual dan membeli materi terlarang, mulai dari nomor kartu kredit dan obat-obatan hingga senjata siber dan sekarang, tampaknya, produk terkait virus corona.


Menurut laporan,seorang juru bicara Check Point mengatakan kepada CNN Business bahwa tidak pasti apakah vaksin itu nyata, tetapi mengatakan kelihatan asli dari gambar kemasan dan sertifikat medis. Iklan vaksin di web gelap naik 300% dalam tiga bulan terakhir.


Sementara itu, sertifikat vaksin,  atau bukti kartu vaksinasi ,  dibuat dan dicetak sesuai pesanan; pembeli memberikan nama dan tanggal yang mereka inginkan pada sertifikat dan vendor menjawab dengan apa yang dikatakan Check Point menyerupai kartu asli.


Produk palsu dipasarkan kepada orang-orang yang perlu naik pesawat, lintas batas, memulai pekerjaan baru, atau aktivitas lain yang mungkin memerlukan seseorang untuk memberikan bukti vaksinasi.


Logo Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), termasuk gambar elang, ditampilkan di sudut kanan atas kartu vaksin palsu, sama seperti yang asli. Juru bicara Check Point mengatakan perusahaan memperkirakan vendor mampu mengeluarkan ribuan kartu vaksinasi palsu, jika tidak puluhan ribu, berdasarkan permintaan.

Juga untuk dijual: hasil tes Covid-19 negatif seharga $ 25 (atau "beli 2, dapatkan yang ketiga gratis").


Beberapa ahli mengatakan pasar ilegal seputar kartu vaksin dan paspor digital tidak bisa dihindari. "Tidak semua orang memiliki akses ke vaksin; peluncurannya lambat di banyak negara, dan orang-orang bosan dengan penguncian dan jam malam," kata Michela Menting, yang meliput keamanan siber untuk ABI Research. "Jika orang dapat dengan mudah mendapatkan paspor palsu untuk menghindari pembatasan, maka mereka akan melakukannya, dan pasar gelap akan bermunculan di sekitarnya,"ujarnya.


Berita itu muncul ketika lembaga pemerintah memperingatkan orang-orang untuk berhenti memposting gambar kartu vaksin mereka di media sosial untuk menghindari potensi pencurian identitas atau menjadi target skema phishing.****

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Suara Riau
Kategori : Health