Siak

Air Bersih di Siak, Riau 2 Minggu Mati, Warga Geruduk Kantor SPAM, Dewan Desak Dinas PU Tarukim Cari Solusi

  Laporan : Abdus Salam
   : info@suarariau.co
  2021-02-19 14:16:01 WIB
Warga melakukan unjuk rasa di Kantor UPTD SPAM Siak, sempat terjadi aksi pemblokiran pintu masuk ruang kantor.

SuaraRiau.co -Puluhan warga Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak menggeruduk kantor UPTD SPAM Siak, Jumat (19/2/20) sekitar pukul 9.00 Wib, mereka langsung menutup pintu masuk akses masyarakat membayar air bersih. Pelayanan sempat terhenti sekitar 30 menit, hasil mediasi yang dilakukan pihak UPTD, masyarakat berkenan membuka pintu, namun aksi adu mulut masih terlihat tegang.

Putra (30) warga Jalan Indra Giri, Turap, Kelurahan Kampung Rempak menjelaskan, sepanjang Jl Indra Giri rumah masyarakat tidak mendapat aliran air. "Dua minggu air mati," kata Putra.

Ratusan rumah warga terdampak gangguan ini, mereka terpaksa mengungsi untuk mendapatkan air bersih untuk patut diri. Yakni Waga di deretan Jl. Indra Giri dan di satu sisi Jl Raja Kecik.

"Anak-anak kost ribut tak ada air, kasian mereka tak bisa mandi," ujar seorang pengelola rumah kos kosan.

Kedatanga masa aksi disambut Kepala UPTD SPAM Siak Vice Avicena, dihadapan warga Vice Avicena mengaku selama terjadi masalah sudah menurunkan anggota untuk mengecek kebocoran pipa serta kemungkinan gangguan lainnya.

"Kami sudah buat kesepakatan dengan warga, kami menurunkan anggota ke lapangan," ujarnya.

Terpisah, Kasi Air Bersih Dinas PU Tarukim Siak Amir Faizal saat ditemui terlihat sedang memantau teknisi mengoperasikan mesin pompa dan genset pada mesin produsi air bersih SPAM Siak di Suak Lanjut.

Ia berdalih tersendatnya aliran air ke rumah warga disebabkan tegangan listrik dari PLN drop, Under Voltag mengakibatkan pompa air tidak bisa bekerja maksimal. Hal itu mengakibatkan air tidak bisa maksimal terdistribusikan ke pelanggannya.

"Tegangan listrik dari PLN rendah, ini kami coba menghidupkan genset. Satu pompa hidup pakai PLN, satu pakai genset," terang Amir Faizal.

"Ini sedang kita coba, lepas Jum'at nanti tim akan turun ke lapangan untuk memastikan tekanan air pada pipa ke arah konsumen," terang Amir.

Ia menjelaskan, banyak masalah yang timbul jika tegangan PLN rendah, mesin pompa akan bekerja keras dan membutuhkan daya listrik besar, kasus ini sering membuat kabel terbakar.

"Kalau tegangan dari PLN rendah, SPAM banyak ruginya, produksi tidak maksimal, tagihan listrik tinggi, tambah lagi pengeluaran BBM untuk menghidupkan Genset," kata Amir Faizal.

Amir mengaku saat ini SPAM Siak memiliki 4 genset (mesin pembangkit listrik tenaga disel). Mesin itu disiapkan untuk backup jika PLN Padam, namun demikian ia juga belum yakin dengan 4 pembangkit listrik itu pompa produksi air bersihnya bisa bekerja maksimal.

Menanggapi soal buruknya pelayanan air bersih yang dikelola Dinas PU Tarukim Siak ini, Anggota DPRD Siak Syamsurizal angkat bicara. Ia menilai air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat, khususnya warga yang tinggal di Kota Siak dan pesisir Sungai Siak, Air SPAM merupakan satu-satunya sumber air bersih yang bisa didapat warga, sebab air bawah tanah kualitasnya tidak layak pakai.

Politisi Partai Demokrat ini mendesak Dinas PU Tarukim segera mencari solusi, masyarakat tidak butuh alasan, mereka membutuhkan air bersih, dan sudah menunaikan kewajiban membayar tagihan.

"Pelayanan air bersih ini sama dengan pelayanan listrik, kalau buruk, masyarakat pasti mengeluh, bisa memicu kegaduhan. Ini kebutuhan pokok masyarakat, Dinas bersama SPAM harus segera cari solusi, komunikasi yang baik dengan PLN, siapkan pembangkit listrik yang bisa memenuhi kebutuhan produksi agar tidak ada lagi alasan masalah listrik," tegas Syamsurizal.

Syamsurizal meminta masalah air bersih ini bisa diselesaikan dalam tempo waktu yang singkat. Jika sampai awal pekan depan tidak ada solusi, selaku wakil rakyat ia akan memanggil dinas mempertegas masalah ini di forum hearing.

Jika benar sumber masalah dari PLN, Politisi Partai Demokrat ini siap memfasilitasi forum hearing memanggil PLN dan Dinas PU Tarukim duduk besama guna mencari solusi.

"Masyarakat mengadu sudah dua minggu air mati, waktu dua minggu harusnya Dinas sudah ada solusi. Kita minta Dinas serius bekerja memberikan pelayanan, apalagi air bersih ini masyarakat beli. Kewajiban ditunaikan, hak harus didapat," pungkasnya.

 

Penulis : Abdus Salam
Editor : Suara Riau
Kategori : Siak