Kolumnis

Strategi Penguatan Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Daring

  Laporan : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2021-01-05 13:11:17 WIB
Hj. Rusmanidar, S.Ag

SuaraRiau.co -

Oleh: Hj. Rusmanidar, S.Ag *

Untuk memperkuat karakter anak-anak Indonesia, pemerintah membuat program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang merupakan program resmi untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga.

Namun pandemi yang terjadi saat ini membawa perubahan besar pada berbagai bidang, termasuk pendidikan. Akibatnya, pelaksanaan Program PPK pun harus disesuaikan dengan kondisi yang terjadi.

Di Indonesia, sejak bulan Maret 2020 proses pembelajaran beralih ke rumah. Sekolah-sekolah mulai ditinggalkan untuk mengurangi interaksi sekaligus  mencegah penyebaran virus Covid-19. 

Hal ini membuat seluruh kegiatan siswa berubah. Sebab, tidak ada lagi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa di dalam kelas, tidak ada pembelajaran olahraga di lapangan, pembelajaran seni, tidak ada kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi siswa.

Namun pendidikan adalah sebuah proses yang dinamis, begitu pun dengan guru. Meski pembelajaran dilaksanakan secara daring, guru tetap bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai karakter agar siswat idak hanya memahami pendidikan sebagai bentuk pengetahuan, tapi juga menjadikannya sebagai bagian dari hidup dan secara sadar hidup berdasarkan pada nilai tersebut.

Thomas Lickona dalam bukunya “Character Matters” menyatakan, karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral yang dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain dan karakter mulia lainnya. 

Dalam hal ini, ada beberapa strategi penguatan karakter siswa dalam pembelajaran daring yang dapat dilakukan oleh guru, di antaranya:

1. Mempersiapkan pembelajaran daring dengan baik. Persiapan yang baik diperlukan oleh guru untuk lancarnya proses pembelajaran. Guru perlu membuat rencana pembelajaran dan mempersiapkan media pembelajaran virtual yang akan digunakan.

2. Merancang program pembelajaran daring dan penilaian berbasis karakter.
Penguatan karakter tetap bisa lakukan dalam pembelajaran daring. Hanya saja cara pelaksanaannya berbeda dengan pembelajaran tatap muka sehingga guru perlu mempersiapkan rancangan program pembelajaran daring dan penilaian berbasis karakter.

3. Menjalin kerjasama dengan orangtua. Penguatan karakter siswa juga dapat dilakukan melalui sinergi antara guru dan orangtua. Dalam hal ini, guru harus menjalin komunikasi intensif dengan orangtua untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan siswa selama menjalani proses belajar di rumah.

Pandemi yang saat ini terjadi mestinya tidak menjadi halangan bagi guru untuk tetap melakukan penguatan karakter siswa, karena tugas seorang guru bukan hanya mengantarkan siswa menjadi pribadi yang cerdas dalam nalar, tetapi juga harus cerdas dalam moral.

*Penulis adalah Guru MTsN 3 Pekanbaru.  

Penulis : Suarariau.co
Editor : Suara Riau
Kategori : Kolumnis