Siak

Cerita Warga Sungai Tengah Soal Ledakan Benda Diduga Geranat Yang Menelan 2 Korban

  Laporan : Abdus Salam
   : info@suarariau.co
  2020-12-23 14:33:05 WIB
Ilustrasi Geranat

SuaraRiau.co -Pada tanggal 2 Desember 2020 lalu sebuah benda meledak di tempat pengumpul kara-kara yang ada di Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, ledakan itu menelan dua korban, satu diantaranya orang yang sedang membersihkan benda tersebut, satunya lagi warga yang sedang muat buah sawit ke mobil angkutan.

Ledakan itu terdengar keras, warga sekitar mengira hanya bunyi ban mobil meletus, setelah melihat ada dua korban yang dilarikan ke unit layanan kesehatan terdekat, baru warga tau kalau benda yang meledak berbentuk seperti geranat. Benda itu sampai ke Sungai Tengah di bawa oleh pemungut kara-kara yang tinggal di Sungai Tengah.

"Benda itu didapat dari orang yang kerjanya mencari kara-kara, informasinya, dia dapat benda itu dari wilayah Kecamatan Sungai Apit," terang warga yang tinggal sekitar 200 meter dari tempat kejadian kepada awak media.

Menurut warga ini, benda itu belum sempat dibeli oleh pengumpul kara-kara, masih proses membersihkan dan mau dijual. "Belum sempat dibeli, mungkin dikiranya besi, dibersihkan mau dijual," ujarnya.

Warga itu menjelaskan, benda yang diduga geranat itu meledak saat dibersihkan dan mau dijual ke SO, seorang pengumpul kara-kara di Kampungnya.

Penghulu Kampung (Kepala Desa,red) Sungai Tengah Supri membenarkan adanya ledakan yang menelan dua korban tersebu. "Ini kejadian sudah lama, seingat saya tanggal 2 Desember lalu," terang Supri, Selasa (23/12/20).

Sepengetahuan Supri, dua korban itu langsung dilarikan ke Puskesmas Sabak Auh, namun pihak puskesmas tidak sanggup menangani, sehingga satu korban dilarikan ke RS Tengku Rafi'an Siak. "Informasi, Rumah Sakit Siak juga tidak sanggup, korban langsung dibawa ke Medan," terang Penghulu Kampung Sungai Tengah.

Soal kondisi korban yang akrap disapa Pakde itu, Supri mengaku saat ini tidak tahu kondisinya seperti apa. Saat kejadian, ledakan itu membuat kaki dan tangan korban mengalami luka bakar. "Informasi yang saya dapat, korban diamankan di Polres Siak," kata Supri.

Menurut Supri, warganya yakni pelaku usaha pengumpul rongsokan tidak salah atas ledakan itu. "Kalau dia tau benda itu bisa meledak, manakan berani mendekat," terang Supri.

Di sisi Lain, Supri memberikan keterangan berbeda, ia menjelaskan benda itu meledak akibat dipukul oleh Pakde. "Mungkin dikiranya baja biasa, naas benda itu meledak," terang Supri.

Informasi yang dirangkum dari warga sekitar lokasi kejadian, benda itu didapat dari wilayah Sungai Apit, pemungut kara-kara mendapat benda itu dari seorang warga yang tinggal di Sungai Apit.

"Informasinya, warga sungai apit dapat benda itu di wilayah perusahaan yang ada di Sungai Apit. Kasar ngomong, mungkin dia nyuri, hasilnya dijual, apakah yang beli tau kalau itu hasil curian, kami tidak tau," terang masyarakat sekitar lokasi kejadian.

Terkait jumlahnya, ia tidak tahu persis, namun sempat ditimbang dengan berat sekita 50 Kg. Ia menjelaskan, benda itu semuanya sudah diamankan oleh kepolisian.

Di lain sisi, warga mempertanyakan keperluan perusahaan yang menyimpan bahan peledak itu. "Itu bahan peledak, dipakai apa oleh perusahaan, kan berbahaya. Apalagi sampai diambil orang luar seperti ini, jelas ada kelalaian dari pihak perusahaan, sehingga benda itu bisa pindah tangan," ujar warga Sungai Tengah yang enggan disebutkan namanya.

Kapolsek Sabak Auh IPDA Cevin saat dikonfirmasi wartawan mengaku perkara itu ditangani oleh Polsek Sungai Apit, dalam penyitaan barang dan penangkapan terhadap yang diduga pelaku, pihaknya hanya bertugas sebagai pengamanan.

"Iya, itukan lokasinya berbeda, cuma salah satunya di Sabak Auh. Kasusnya ditangani Polsek Sungai Apit," terangnya.

Terkait benda yang diduga geranat serta orang yang diduga sebagai pelaku, IPDA Cevin mengaku semuanya sudah tidak ada di Sabak Auh.

Kapolsek Sungai Apit IPTU Yuda Efiar ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan penanganan awal perkara ini dilakukan pihaknya, karena kejadian di wilayah hukumnya. Namun pengembangan perkara ini diambil alih oleh Polres Siak.

Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya belum diangkat, upaya kinfirmasi dilakukan melalui WhatsApp messenger dan pesan singkat atau SMS, sampai berita ini dirilis, Kapolres Siak belum memberikan keterangan.

Penulis : Abdus Salam
Editor : Suara Riau
Kategori : Siak