BNPT-FKPT Riau Gelar Kenduri Desa Damai di Kualu Kampar

  Laporan : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2023-06-07 21:13:34 WIB
kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai yang ditaja BNPB dan FKPT Riau di Desa Kualu, Kampar. Foto: ist kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai yang ditaja BNPB dan FKPT Riau di Desa Kualu, Kampar. Foto: ist

SuaraRiau.co -PEKANBARU- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Riau menggelar kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai. Kegiatan dilaksanakan di Desa Kualu,Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Rabu (7/6/2023).

Acara dibuka Kepala Badan Kesbangpol Kampar Dr Mahadi MA, mewakili Pj Bupati Kampar, Muhammad Firdaus SH MM.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Kampar mengatakan bahwa teror itu berarti kacau. Teroris itu orang yang membuat kacau. Terorisme itu paham yang membuat kekacauan. Paham terorisme dan radikalisme menurutnya sangat berbahaya.

"Paham terorisme dan radikalisme akan dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa. Jika paham tersebut masuk ke Kampar, maka kondisi di Kampar  sangat berbahaya. Terutama untuk persatuan dan kesatuan masyarakat Kampar," katanya.

Berdasarkan hal itu, pihaknya menilai perlu adanya penguatan anti teroris di pelosok daerah di Kampar. Termasuk di antaranya kegiatan Kenduri Desa Damai yang ditayangkan BNPB dan FK PT Riau.

"Kami Pemerintah Kabupaten Kampar mendukung digelarnya kegiatan ini sebagai edukasi untuk masyarakat," ujarnya seraya membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa Damai kali ini menghadirkan pembicara Kepala Sub Direktorat Pengamanan Lingkungan BNPT, Kolonel Laut, Setyo Pranowo SH MM, Mantan Ketua PWI Pusat, Yosep Adi Prasetyo, Wakil Khatib PWNU Riau sekaligus dosen UIN Suska, Dr Rahman MAg.

Kearifan Lokal
Kepala Sub Direktorat Pengamanan Lingkungan BNPT, Kolonel Laut, Setyo Pranowo SH MM mengatakan pencegahan tindak pidana terorisme  tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kerja sama multipihak demi mencegah dan menanggulangi paham intoleransi radikal terorisme.

“BNPT RI tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, Pentahelix sangat penting dalam pencegahan terorisme. Kita perlu bekerja sama dengan sektor publik, swasta, akademisi, masyarakat sipil, dan media untuk mengembangkan strategi yang holistik dan terintegrasi dalam mencegah terorisme,” jelasnya.

Menurutnya, salah satu upaya yang patut ditempuh adalah dengan mengedepankan kearifan lokal yang disesuaikan dengan suatu daerah. Sebab dalam kearifan lokal, banyak mengandung nilai-nilai yang bisa mencegah berkembangnya paham terorisme.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 70 orang dari 80 yang ditargetkan. Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari kepala desa di wilayah Kampar , tokoh masyarakat, kepala sekolah, kepala dusun serta organisasi Muslimat NU hingga perwakilan dari Koramil, Polsek dan unsur masyarakat lainnya.

Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua FKPT Riau, Hj Dinawati SAg MM. Senada dengan Setyo, Dinawati juga menyinggung besarnya peran kearifan lokal dalam mencegah berkembangnya benih-benih terorisme di tengah masyarakat. Khususnya di Kabupaten Kampar yang terkenal dengan julukan Serambi Mekah-nya Riau.

Pihaknya yakin, dengan mengoptimalkan kearifan lokal Kampar, harapan itu bisa diterapkan secara maksimal. ***

Penulis : Suara Riau
Editor : siswandi
Kategori : Riau