Warga 3 Kali Melihat Harimau di Kota Siak, Masyarakat Gelar Pawai Obor Tolak Bala

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2023-05-06 08:46:59 WIB
(Foto: Ist) (Foto: Ist)

SuaraRiau.co - Teror Harimau Sumatera masih menghantui masyarakat Kabupaten Siak, dalam dua hari terakhir ada 3 orang yang melihat langsung si raja hutan itu berkeliaran di Kelurahan Kampung Rempak, Kita Siak Sri Indrapura.

Menyikapi hal ini, masyarakat menggelar doa bersama dan pawai obor sambil melafazkan kalimat ..... 'Laillahaillaullah' Sebagai bentuk upaya tolak balak, Jum'at 5 Mei 2023 malam.

Ribuan masyarakat berjalan sambil mengangkat memegang obor bambu mengelilingi kampung, start pawai dari Masjid Ar-Rahmat, mereka menelusuri jalan dan gang yang ada di wilayah Kwalian, Siak, tampak masyarakat antusias, meski hujan turun mengguyur rombongan pawai, mereka tetap bertekad menyelesaikan perjalanan pawai hingga kembali lagi ke Masjid Ar-Rahmat. Pawai ini ditutup dengan Do'a, memohon kepada Allah agar siraja hutan segera bisa dijinakkan dalam perangkap yang telah dipasang.

Lurah Kampung Rempak Agusri usai pawai tolak bala menjelaskan, dalam dua hari terakhir ada warga yang melihat langsung keberadaan siraja hutan itu masih ditengah kampung, teror Harimau Sumatra ini membuat masyarakat cemas. "Ada warga yang melihat, malam kemaren, kemaren siang, dan tadi," kata Agusri.

Sejak awal kejadian yang menimbulkan korban jiwa sebelum Hari Raya Idul Fitri 1444 H lalu, masyarakat khususnya petani sawit dan karet diimbau untuk tidak pergi ke kebun demi alasan keselamatan. Namun waktu telah berlangsung lama, si raja hutan tak kunjung dapat dijinakkan.

"Kami juga tidak bisa mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas ke kebun, ini suasana setelah libur lebaran, masyarakat butuh uang. Kemaren sempat dibuat kesepakatan, masyarakat boleh memanen sawit, boleh manen karet dengan catatan berkelompok, kalau kerja 5 orang. Gantian, hari ini kekebun si a vesok ke kebun si b. Namun setelah kejadian ada yang melihat langsung tiga kali ini, kami jadi ragu. 5 orang kalau jumpa langsung dengan harimau belum tentu sanggup melawan. Rencananya Senin besok kami mau buat pertemuan lagi, membahas bagaimana langkah yang baik untuk mengatasi masalah ini," jelas Agusri.

Senada disampaikan Kepala Lingkungan (Kaling) Sukasari RW 3 RW 4 Abdul Patahuddin, pawai obor ini merupakan tola bala, tradisi masyarakat untuk mengusir marabahaya yang sedang mengancam keselamatan masyarakat.

"Benar ini tradisi kami masyarakat Melayu, sama halnya dengan Ghatib Beranyut. Dengan pawai obor tolak bala ini, kami memohon ampun kepada Allah, jika kami atau salah satu dari warga ada yang berbuat salah, semoga dosa kami diampuni, sekaligus memohon kepada Allah agar harimau yang hadir di kampung kami segera bisa dijinakkan," terang Abdul Patahuddin.

Pantauan lapangan, tampak personil TNI dan Polri terlibat langsung dalam kegiatan tolak balak ini, ikut langsung dalam rombongan pawai, memberikan pengamanan hingga jamaah pawai pulang.(lam)

Penulis : Suara Riau
Editor : Dara Fitria
Kategori : Siak