Menunggu Jemputan Sebelum Ayam Berkokok,Gojek Jadi Harapan Seorang Perempuan Dari Lintas Timur

  Oleh : Imelda Vinolia
   : info@suarariau.co
  2022-10-31 23:32:13 WIB
Tampak seorang remaja perempuan dibantu berkemas untuk naik ke kendaran motor gojek di wilayah kawasan pendidkan Kota Pekanbaru, baru-baru ini.( FOTO/SRc) Tampak seorang remaja perempuan dibantu berkemas untuk naik ke kendaran motor gojek di wilayah kawasan pendidkan Kota Pekanbaru, baru-baru ini.( FOTO/SRc)

SuaraRiau.co -PEKANBARU-Kala hari masih gelap, sekitar pukul 03,30 WIB, perempuan bertubuh kecil kerap kali menanti sebuah transportasi online. Hampir setiap sebelum ayam berkokok, Rita (42), demikian namanya, sudah berdiri di simpang garda perumahan sederhana di Kota Pekanbaru arah lintas Timur. Menanti jemputan sebelum ayam berkokok, menjadi penantian harapan dirinya yang tidak pernah bisa menggunakan kendaraan motor ataupun mobil.

Sementara, aktivitasnya yang sudah ia lakoni selama 20 tahun menjadi pedagang harian di Pasar Sail Hang Tuah, membutuhkan kecepatannya untuk hadir lebih dini, mengorder barang harian dapur rumah tangga dan membuka kiosnya.”Jika tidak jam segitu, saya merasa terlambat bekerja. Terutama untuk melayani pelanggan para ibu penjual makanan sarapan di pagi hari,”ujarnya.”Sebab, para ibu tersebut menjual makanan sarapan pagi dmulai setidaknya pukul 06.30 WIB. Tentu mereka memerlukan ini dan itu, untuk jualannya,”paparnya.

Sementara lokasi rumahnya yang jauh dari sentral kota, dan sulitnya transportasi umum di ke arah lintas timur, menyebabkan dirinya kini tergantung pada transportasi online ketika transportasi sebelumnya (oplet,red) makin langka beroperasi. Tak heran jika trasnportasi online pun jadi tumpuannya.

“Terkadang saya naik oplet subuh yang hanya satu-satunya oplet yang mau menjemput pelanggan.Tetapi  oplet yang sudah tua itu gampang rusak. Selain itu, jika penumpang pedagang penuh, iapun berinisiatif naik go car ataupun gojek.Go jek satu-satunya transportasi yang selalu siap menerima orderannya. Sebab, transportasi online awal yang  jadi langganan dan eksis sampai ke lintas timur, hanya dari gojek saja.

Keselamatan Diri

Meski telah berkembangnya beberapa transportasi online, tidak menyebabkan Rita pindah ke operator baru. Alasannya, masalah utama yaitu, keselamatan dirinya. Ia lebih percaya menggunakan transportasi berlogo lingkaran tak penuh itu.

Sebab, dari awalnya Rita telah melihat dan merasakan manajemennya professional dan peduli keamanan dan keselamatan. Ditambah lagi drivernya ramah, tanggap dan sigap.”Rasa kepedulian sosial mereka (driver,red) membuat saya merasa terlindungi bekerja keluar dini hari.”ulasnya.

Selain itu, bersama gojek, ia bisa merasa tidak sendiri. Ada banyak gojek di jalanan yang ia temukan. Di tiap wilayah jalan, ada banyak driver gojek.”Sehingga ia merasa mendapat kemudahan ketika memanggil gojek,” ujarnya.

Titik mangkal gojek tak jauh dari beberap pusat pendidikan di sentral Kota Pekanbaru. (FOTO/SRc)

Merasa Jadi Ringan

Terlalu dininya waktu kerjanya sebagai pedagang dimulai, rentan terhadap keselamatan dirnya sebagai perempuan. Untuk itu, ia memerlukan keamanan diri, ketika pergi bekerja dini hari tersebut. Agar selamat sampai tujuan sentral, dimana ia melakukan aktivitas bisnis kecil  yang menopang hidupnya.

Kepedulian dan ketanggapan driver terhadap pengguna jasanya membuat segala sesuatu jadi ringan. “Saya merasa jadi ringan membawa barang-barang saya yang banyak. Maklumlah, ada tas, makanan, lampu emergency dan lainnya yang dibutuhkan saya,” paparnya.

“Untuk itu, ia merasa pas dan aman jika ia menggunakan gojek.” Saya tidak selalu menggunakan go car, terkadang go ride juga.”Jika saya mengorder, sinyal mereka ada yang sudah bangun pagi sebelum subuh itu,” ungkapnya. Akhirnya, lama-kelamaan, secara bergantian iapun bak langganan tetap.

Jika Rita menambatkan hatinya percaya dengan gojek untuk mendukung  dirinya  selamat sampai ke tujuan kerja sebelum subuh. Maka bagaimana pula dengan kisah aktivitas antar jemput anak sekolah?

Ketika Anda sekolah atau sebagai mahasiswa, bagaimana Anda pergi ke sekolah? Pertanyaan kecil itu membutuhkan jawaban penting dalam arah hidup kita ke depan. Ada siswa yang dijemput dengan bus sekolah, ada yang diantar oleh orang tuanya, dan ada juga yang naik angkutan umum, seperti angkot yang dipanggil  oplet (di Pekanbaru,red) dan sebagian menggunakan Transmetro Pekanbaru.

Lantas, bagaimana pula jika ada warga yang tidak menggunakan transportasi umum demikian dan tidak juga menggunakan kendaraaan pribadinya?

Pada era perubahan inovasi digital ini yang terus berevolusi ini, transportasi online semakin jadi pilihan untuk sampai ke tujuan. Selain itu, kesibukan dan kompleksnya kebutuhan hidup menyebabkan orangtua, tidak sempat mengantar dan menjemput anaknya. Namun demikian, meski akhirnya menggunakan jasa trasnportasi tersebut, para orangtua kenyataannya tetap memegang prinsip keamanan anaknya. Khususnya, bagi anak perempuan.

Hal ini dirasakan Rumiris (39), seorang ibu yang memiliki empat orang anak. Kesibukannya mengelola toko acesoris dan sebagai ibu rumah tangga, menyebabkan dirinya memiliki waktu yang cukup untuk menjemput anaknya dari sekolah. Oleh karena itu, khusus untuk perempuan sulungnya, mempercayakan gojek untuk kerap menjemput putrinya kembali pulang ke rumah mereka di Jalan Bukit Barisan.

Mempercayakan gojek mengantar anak perempuannya tersebut, karena selama ini Rumiris sudah merasa yakin pada driver gojek. Pengamatannya driver gojek selalu lebih perduli memperlakukan pelanggannya. Khususnya, kepedulian melayani pelanggan perempuan dan anak-anak.

Terlihat dari penilaianya yang beranjak dari sistem pembelajaran sekolah sekarang. Berbeda dengan generasi masanya, kini belajar sekolah belajar dari pukul 7 sampai pukul 4 sore atau fullday. Sudah sore baru kembali ke rumah.”Sehingga buku-bukunya berat. Belum lagi kerap membawa makan siang, termos air. Semua menjadi berat,”ujarnya.

Dalam hal ini, Rumiris melihat, mitra yang membantu bebannya mengantarkan sang putri yang kini sudah beranjak remaja (kelas 2 SMP,red)), mempercayakannya kepada driver gojek.

Sifat sosial dan keramahannya melayani membantu pengguna jasanya ketika mengangkat barang banyak dan berat, merupakan bagian penilaian untuk percaya dan aman bersama gojek.

Driver gojek perduli mengambil tas atau membantu  memastikan bawaan anak-anak untuk dipindahkan ke tengah (depan driver dan stang motor,red) . Selain itu, para driver gojek tidak gegabah terburu-buru menanti kosumen naik ke kendaraannya. Driver selalu memastikan pelanggannya naik dan duduk dengan benar. Anak-anak perempuan dengan rok panjang sekolahnya, naik ke boncengan motor agak susah. Terkadang perlu dibantu.Driver gojek selalu sabar dan kerap membantu. Pelanggan dianggap bak keluarga sendiri,” paparnya.

Meski titik penjemputan lokasi sekolah anaknya di sentral pusat pendidikan (SMPN4, Jalan Dr Sutomo), ketika jam masuk dan keluar sekolah menjadi padat dan macet. Namun sang driver gojek selalu awas memperhatikan. Mulai dari gerbang sekolah, mengendarai keluar dari kemacetan, hingga sampai ke rumah.”Jika pembayaran dilakukan di rumah. Driver juga sabar menurunkan anak saya hingga menunggu uang sampai ke tangannya.” ujar Rumiris.

Mempercayakan gojek mengantar jemput putri sulungnya pulang ke rumah, juga karena aplikasi gojek  lengkap,  jelas dan aman. Titik kumpul para driver gojek di tiap sisi jalan di Pekanbaru juga mudah ditemukan. Hal ini bisa memberikan perlindungan bagi putrinya. Sebab, driver gojek ramah-ramah dan mereka banyak. “Pengontrolan sosial jadi lebih terjamin,” ulasnya.

Menggunakan transportasi gojek menjadi pilihan bagi anak perempuan, juga jadi keputusan seorang ibu bernama Rida (52). Ibu yang tidak bisa menyetir dan mengendarai motor ini, kerap menggunakan gojek bukan saja untuk menjemput putri bungsunya. Gojek digunakan, ketika ia menjemput putrinya ke sekolah dengan go car dan terkadang go ride. Kerap kali ia juga menyambi untuk pergi ke tujuan lain sebelum ataupun sesudah menjemput anak. Misalnya, ke pasar dan membeli makanan.”Sehingga, terkadang sekaligus,”ujarnya.

Sama halnya dengan alasan Rumiris, keramahan dan pelayanan driver para gojek lebih aman dan menjamin. ”Selain itu driver gojek lebih banyak yang bersih,”ungkap ibu tiga anak ini.

Rida juga menjelaskan, khusus bagi putri keduanya yang kini sudah bekerja di Bengkalis sebagai seorang pegawai Imigrasi, bernama Bela (24), kerap kali menggunakan gojek. Hal itu dibutuhkan ketika ia ke Pekanbaru mengerjakan administrasi ke kampusnya di Panam (masih dalam keadaan kuliah,red). Rida percayakan Bela menggunakan gojek ke kampus.”Dilarikan orang kau nanti, sembarang pilih naik transportasi online,”katanya dengan logat orang Sumatera Utara.

Putrinya yang manis, semampai dan berkulit kuning langsat inipun senyum-semyum melihat pola tingkah mamanya menjelaskan hal itu, ketika di tanyai Suarariau.co baru-baru ini.

Rida selalu memperhatikan apakah sang anak, si Bela memanggil gojek atau tidak.”Jika tidak gojek,jangan!, serunya dengan muka tegas.

Tak Hanya Berevolusi Teknologi, Tetapi Juga Membangun Ruang Aman Bagi Publik.

Kampanye  #AmanBersamaGojek, dinilai cukup berhasil. Hal ini didukung dengan platform transportasi online ini yang terus melalukan inovatif.

Pada webinar 4 Agustus lalu, pemaparan singkat manajemen pada peluncuran Kompetisi KPAB 2022 yang disertai dengan webinar bertema “Kontribusi Gojek dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional kala Pandemi” yang jugai dikuti Suarariau.co disebutkan, bahwa gojek terus bertransformasi dan kini telah masuk menggunakan teknologi 4.0, sehingga layanan gojek berkembang.

Deputy Chief Corparate Affair Gojek,Audrey Petriny bersama SVP Corparate Affairs, Transportand Logistic Gojek, dan juga VP Corparate AffairFood,Groceries Gojek Rosel Lavina, sama-sama sepakat, bahwa gojek selain tetap terus  berinovasi dalm teknologi, tetapi menciptakan rasa #AmanBersamaGojek. Rasa Aman bersama gojek bukan ketika menggunakan alat pembayaran, kebersihan keamanan makanan, menjaga keamanan lingkungan, tetapi juga membentuk keamanan di ruang publik.

Itulah sebabnya, sejak awal gojek merambah Pekanbaru tim driver gojek  sudah diberikan semacam konsep sosial untuk ramah pada lingkungan, saling membantu dan cekatan dalam pelayanan.

Hal ini dikatakan Eko (58), seorang driver go car ketika ditanyai Suarariau.co  baru-baru ini ketika menggunakan transportasinya menuju Kampus Lancang Kuning.

Pensiunan dari BUMN ini mengatakan, bahwa sudah sekitar 5-6 tahun ia menjadi driver. Kini pelanggannya ada yang dijemput subuh hari sebelum anak-anak pelajar masuk sekolah. Jika karena tidak merasa aman, tidak mungkin pelanggannya yang juga ibu rumah tangga mempercayakan dirinya untuk mengantarnya ke tujuan. Oleh karena itu, tiap pagi subuh, beberapa orderan pelanggan sering masuk  ke hand phonenya. Oleh sebab itu pula , tiap subuh sebelum dan sesudah shalat pagi, ia sudah pergi berkativitas mengantar para pelanggannya.”Kebanyakan mereka dari kalangan wanita,” Umumnya yang pergi agak jauh dari kota,” ujarnya.

Peran gojek sangat besar dan penting dalam memimpin transformasi revolusi industri 4.0 ini ,pada kenyataan mengembangkan diri mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Salah satunya, menciptakan rasa aman tadi. Rasa aman tidak saja saat menggunakan fitur melakukan pembayaran elektornik, melainkan juga menciptakan rasa aman bersama di ruang publik.

Masih ada beberapa orangtua yang ditanyai Suarariau.co. Jawabannya hampir sama. Kerap kali menggunakan jasa gojek ketimbang menggunakan transportasi online yang lain. Hal ini membuat Suarariau.co  mencoba memberikan beberapa pertanyaan elektronik melalui google form. Paparan segelintir warga tadi menyebabkan Suarariauco mengajukan  beberapa pertanyaan kunci bagi perempuan pengguna gojek.

Inilah pertanyaan kunci seputar perlindungan perempuan adalah sebagai berikut:

1.Apakah anda boleh dikatakan pengguna gojek aktif?

2.Apakah pelayanan driver gojek kriteria anda sebagai perempuan pengguna jasa gojek?

3. Apakah driver gojek membantu Anda ketika  ada beban tambahan di kendaraan?

4.Apakah aplikasi gojek memberikan kejelasan peta dan kecepatan respon?

5.Apakah Anda pernah mendengar gojek memberikan kampanye perlidungan bagi perempuan?

6.Apakah driver gojek memberikan rasa aman kepada Anda sebagai perempuan.  pengguna gojek?

7.Apakah driver gojek merespon baik ketika Anda merasa perlu meminta titik jalan yang ramai di malam hari?

8.Apakah driver gojek merespon ramah ketika Anda berkata trauma mendengar ada isu pelecehan dari driver?

Sementara pilihan jawaban yang diberikan Suarariau.co adalah pernyataan simple persetujuan bertingkat, yakni, Agak Tidak Setuju,Agak Setuju,Tidak Setuju, Setuju dan Sangat Setuju.

Inilah  hasil pendapat 62 para perempuanyang mengisi survey uji coba tersebut. Meski ini bukan mewakili jumlah perempuan Pekanbaru dari segala lapisan.Namun Suarariau.co juga ingin mengajak serius para pembaca untuk bisa melakukan pelayanan yang bisa melindungi perempuan di era digita ini. Lalu bagaimana penilaian Anda sendiri?

***

Halaman :
Penulis : Imelda Vinolia
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Pekanbaru