Raja Salman Mengamuk Serang Yaman Tak Lama Houthi Umumkan Gencatan Senjata

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2022-03-28 06:53:02 WIB
Kepulan asap mengepul dari depot minyak yang terbakar di Jeddah, Arab Saudi, Jumat, 25 Maret 2022. (FOTO/AP) Kepulan asap mengepul dari depot minyak yang terbakar di Jeddah, Arab Saudi, Jumat, 25 Maret 2022. (FOTO/AP)

SuaraRiau.co -JAKARTA -Raja Salman mengamuk dan  membalas dendam ke kelompok Houthi di Yaman. Minggu (27/3/2022) dini hari waktu setempat. Untuk itu Arab Saudi melancarkan serangan udara.
Menurut TV Al Ekhbariya yang dikjutip via cnbcindonesia, serangan itu menargetkan Sanaa, ibu kota yang dikuasai kelompok Houthi. Serangan dimulai tak lama setelah Houthi yang didukung Iran mengumumkan gencatan senjata tiga hari.
Houthi juga menawarkan pembicaraan damai. Asalkan Arab Saudi menghentikan serangan udara, blokade Yaman dan mengusir pasukan asing.

"Serangan udara di kamp-kamp dan benteng-benteng Huthi di Sanaa dimulai sekitar tengah malam," cuit media tersebut dikutip France 24, Senin (28/3/2022).

Sebelumnya, Houthi menjadi biang keladi atas terbakarnya depot minyak di Kota Saudi, Jeddah. Teror ini dilancarkan jelang pagelaran F-1 yang berlangsung Minggu.

Melansir Aljazeera, Sabtu (26/3/2022), Juru Bicara Militer Houthi Yaman Yahya Sarea, mengaku telah menyerang fasilitas raksasa migas Arab Saudi, Saudi Aramco, dengan roket dan kilang Ras Tanura dan Rabigh diserang drone. Sarea, dalam sebuah pernyataannya bahkan menambahkan bahwa serangan tersebut juga menargetkan sejumlah fasilitas vital di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Sabtu mengecam serangan terhadap fasilitas sipil di Arab Saudi dan Yaman.
“Sekjen sangat mengutuk eskalasi konflik baru-baru ini di Yaman termasuk serangan udara hari Jumat terhadap fasilitas sipil dan energi di Arab Saudi oleh Houthi dan serangan udara koalisi berikutnya di Sana'a, yang dilaporkan menewaskan delapan warga sipil, termasuk lima anak-anak dan dua orang. perempuan," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan bahwa delapan warga sipil, termasuk lima anak-anak dan dua wanita, dilaporkan tewas dalam serangan balasan di Sanaa. Kompleks PBB juga dirusak.

"Sekretaris Jenderal sangat mengutuk eskalasi konflik baru-baru ini di Yaman," kata Juru Bicara Stephane Dujarric."Sangat prihatin."***

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : TIMUR TENGAH