SuaraRiau.co -Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau Stephen Sanjaya bahwa perayaan Imlek bersama seperti tahun-tahun sebelumnya ditiadakan. Namun suku Tionghoa di Riau diimbaunya untuk merayakan Imlek 2572/2021 yang jatuh pada Jumat 12 Februari mendatang dilakukan dengan penuh hikmad dan sederhana di rumah masing-masing.
Sumber Foto suarariau.co
Hal ini dikatakannya pada Jumat (5/2), bersama tim pantia Imlek 2021 dengan Ketua Panitia Imlek 2021 yang kini giliran dari Marga Zhang, Robert Iwan Boyok, Wakil Ketua dari marga Xu/Kho, Piter Junaidi, serta Sekretaris Panitia Kho On, yang juga dari Ketua Walubi Riau.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Dewan Pembina dan Penasihat PSMTI Riau, Peng Suyoto, Sekretaris PSMTI Riau, Romo Toni Sasana Surya,Felix Filemon Zhang dan Humas/Koordinator Media, Ket Tjing serta pengurus lainnya.
"Karena pandemi covid-19, maka semua kegiatan Panitia Imlek Bersama seperti Bazar Imlek, Panggung Hiburan, detik-detik penyambutan Tahun Baru Imlek 2572, Acara Perayaan Imlek Bersama Chue Sa di Hotel dan Cap Go Meh bersama untuk tahun 2021 ditiadakan," ujar Stephen Sanjaya.
Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek Bersama yang terdiri dari berbagai ormas Tionghoa, Lembaga Keagamaan, dan Lembaga Pendidikan, mengimbau agar Tahun Baru Imlek 2572/2021 dirayakan dengan sederhana, tanpa mengurangi maknanya, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu 5 M, memakai masker, memcuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatsi mobilitas dan interaksi.
Menurut keputusan ini diambil jauh sebelum imbauan atau SE pemerintah dikeluarkan."Keprihatinan sosial akibat belum berlalunya pandemi, dengan berat hati kami meniadakan Imlek bersama.Sama seperti perayaan lainnya,kami pun ingin menuruti imbauan pemerintah agar perayaan dan berkumpul bersama ditiadakan. Sehingga warga tetapaman dan sehat di masa pandemi ini. Namun perayaan Imlek di rayakan di rumah tetap menjalankan prokes 5 M, agar perayaan Imlek tetap aman dan terkendali,"paparnya.
Ia berharap, suku Tinghoa tetap semangat menyambut dna merayakan Ilmek di rumah dimana tahun ini merupakan penyambutan Imlek tahun Kerbau Logam atau emas. Untuk itu Stephen berharap suku Tinghoa Riau sudah memasang atribut Imlek baik di rumah atau tempat perkumpulan lainnya sebagai tanda suku Tinghoa dari berbagai agama tetap bersuka cita menyambut musim semi, dimana aktulisasi Imlek era sekarang yakni semangat menjalakan kehidupan kedepan dengan kerja keras di tahun kerbau. "Apa lagi masih pandemii,"ulasnya.
Stephen juga menjelaskan, kini pemasangan lampion di Jalan Karet juga mengalami perubahan karena keadaan ini. Jika biasanya dipasang sesuai jumlah tahun berjalan Imlek, kini hanya dipasang sesuai hitungan sebagai berikut yakni tahun Imlek 551 BC + Tahun Masehi 2021 dengan jumlah 2.572 . Untuk itu, lampion yang dipasang hanya setengah dari jumlah tersebut.
Imlek sendiri jelas Stephen, memiliki 5 makna yang mendalam yang ditandai dengan menyambut musim semi. dimana orang mulai bergembira untuk bercocok tanam atau memulai hidup baru dengan rasa bersykur, memakai baju merah untuk tetap ceria, kemudian disimbolkan dengan jeruk kuning, makan bersama keluarga dan bersilaturahmi bersama orang tua dan keluarga.
Sementara sebagai penasihat PSMTRI Riau Peng Suyoto menjelaskan bahwa hakikinya perayan Imlek hanya mengurangi pertemuan dalam kegiatannya. Namun memperbanyak bakti sosial, karena dampak pandemi ini kepada warga yang kurang mampu."Meski semua orang terkena dampak, namun warga kurang mampu lebih terkena dampaknya. Untuk itu Bhakti sosial yang tadinya bisa dikerjakan beberapa kali dalam satu hari, kini dikerjakan selama seminggu,"ungkapnya.****
Penulis | : Imelda Vinolia |
Editor | : Suara Riau |
Kategori | : ORIENTAL |