Antisipasi Condi-19, Sembahyang Melasti dan Parade Ogoh-Ogoh sambut Nyepi di Pura Jagadnatha Pekanbaru Dibatalkan

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2020-03-22 16:04:06 WIB
Upacara riatual Melasti di Pura jagdnatha Pekanbaru Jalan Rawa Bening hanya dilakukan oleh perwakilan pengurus pura dan pengurus PHDI RIau, Minggu (22/3/2020) Upacara riatual Melasti di Pura jagdnatha Pekanbaru Jalan Rawa Bening hanya dilakukan oleh perwakilan pengurus pura dan pengurus PHDI RIau, Minggu (22/3/2020)

SuaraRiau.co -Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Riau  memutuskan upacara Melasti (Minggu (22/3/2020) ke danau Buatani dan parade ogoh-ogoh yang rencananya berlangsung pada Selasa (24/3) dalam rangka menyambut Nyepi, juga dibatalkan.

Pembatalan itu dilakukan, menyusul terbitnya surat dari Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat terkait tata cara pelaksanaan rangkaian Nyepi Tahun Baru Caka 1942.

Keputusan membatalkan parade ogoh-ogoh, sekaligus membatalkan kesepakatan yang telah diambil pada Senin (16/3) lalu.
Ketua PHDI Riau I Gusti Gede Nyoman Wiratama menyampaikan bahwa hal ini dilakukan untuk mengantisipasi virus Korona yang sedang melanda dunia,"Kita harus patuh kepada pemerintah," ujarnya,


Hasil rapat PHDI  diputuskan bahwa Melasti bisa dilaksananakan dan penyembutan persemabahyang Nyepi pada tanggal (24/3/2020) dilaksanakan secara terbatas, dengan tidak melibatkan banyak orang.


Dalam hasil rapat diputuskan, pertama untuk kegiatan melasti hanya melibatkan para petugas pelaksana upacara dalam jumlah yang sangat terbatas dengan protocol pencegahan covid-19 yang telah ditentukan.Yakni menyediakan thermo gun dan hand sanitizer. Kedua, ritual tawur kesanga hanya melibatkan petugas pelaksana upacara dalam jumlah yang sangat terbatas, tanpa kegiatan seremonial. Umat yang tidak bertugas, cukup melakukan persembahyangan dari rumah. 
Ketiga, tidak ada parade ogoh-ogoh yang dilakukan. Seluruh ogoh-ogoh tidak boleh diarak keluar.

Selanjutnya, catur brata penyepian tetap dilaksanakan. Khusus pelaksanaan dharma santhi Nyepi akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang berkembang.

Terakhir, untuk pelaksanaan upacara baik itu purnama, tilem, dan tumpek, cukup dilaksanakan oleh pelaksana upacara.

Baik itu pandita, pemangku, dan sarati banten. Sementara umat cukup melakukan persembahyangan di rumah.

 I Gusti Gede Nyoman Wiratama mengatakan, keputusan itu sudah bersifat final.

Hal ini sudah disampaikan kepada umat Hindu Riau dengan segera. Mengingat keputusan itu sudah sesuai dengan edaran yang disampaikan PHDI Pusat."Umat diimbau untuk melakukan sembahyang di rumah masing-masing dan itu tidak mengurangi makna Nyepi itu sendiri." imbaunya.*****

Penulis : Suarariau.co
Editor : Suara Riau
Kategori : Wisata & Budaya